Senin, 13 Desember 2010

SIKSAAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT

Siksaan di DUNIA bagi orang yang meninggalkan Shalat Fardhu :

1. Allah SWT mengurangi keberkahan umurnya.
2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/ cahaya shaleh dari raut wajahnya.
4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam Islam.
5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
6. Allah tidak akan mengabulkan do’anya.

Siksaan bagi orang yang meninggalkan Shalat Fardhu ketika SAKRATUL MAUT :

1. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina.
2. Meninggal dunia dalam keadaan yang sangat lapar.
3. Meninggal dunia dalam keadaan yang sangat haus.

Siksaan bagi orang yang meninggalkan Shalat Fardhu di DALAM KUBUR :
1. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit-sempitnya.
2. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
3. Akan disiksa sampai hari kiamat tiba.

Siksaan bagi orang yang meninggalkan Shalat Fardhu ketika BERTEMU ALLAH :
1. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh Malaikat.
2. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
3. Allah SWT tidak akan mengampuni dosa-dosanya dan akan diazab sangat pedih di neraka.

Mengenai balasan bagi orang yang meninggalkan Shalat Fardu :
"Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, setiap kali benturan itu menyebabkan kepalanya pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak berhenti terus melakukannya.
Lalu Rasulullah SAW bertanya : "Siapakah orang ini wahai Jibril"?
Jibril menjawab : "Mereka ini adalah orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Shalat Fardhu". (Hadits Riwayat Thabrani, dengan sanad shahih)

Minggu, 28 November 2010

Digital Forensik (Asli Atau Palsu ) Pada File Gambar

Just For Educational Purposes Only

Seiring dengan kemajuan di bidang multimedia, tak lepas dari kenyataan adanya isu-isu gambar palsu di internet. Hal ini membuat orang awam yang kurang tahu, akan benar-benar tertipu. Lantas, bagaimana membedakan antara gambar palsu atau tidak?

Di dalam bidang keamanan cyber, ilmu ini sengaja diciptakan untuk menangani berbagai macam persoalan terkait dengan dunia Digital, yang salah satu kasus nya telah saya sebutkan diatas. Catatan ini dibuat karena banyaknya permintaan untuk menjelaskan contoh dari catatan saya sebelumnya mengenai Restricted Area: Digital Forensic ( Reuse, Reduce, n Recovery Data di FD atau HDD)

So ...
Let's Play ,.

Metode: Dengan memanfaatkan metadata. Pada dasarnya, metadata adalah data dalam file yang dibuat untuk keperluan manajemen. Untuk jenis data gambar (image), metadata mengandung informasi mengenai siapa pemotretnya, kapan pemotretannya, dan setting kamera pada saat dilakukan pemotretan, dll.

Tools: http://impulseadventure.com/photo/jpeg-snoop.html
Namun, untuk lengkapnya bisa anda dapatkan di catatan mengenai: Restricted Area: Digital Forensic (Reuse, Reduce, n Recovery Data di FD atau HDD) khusunya pada bagian Tools Analisa Data.

@------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------@

Ada 2 buah gambar yang akan dibuktikan. ( saya sengaja mengambil contoh gambar yang telah diedit sebelumnya dengan Photoshop CS 4 )

ASLI





 Pada data diatas (Yang berwarna kuning), terlihat jelas mengenai Jenis Kamera yang digunakan adalah Camera Sony dengan EXIF Model secara Cybershot U


PALSU




Pada data diatas terlihat jelas mengenai jenis software yaitu; Adobe Phothoshop CS4 Windows, dengan Kualitas menyimpan gambar 12, dan mode IRB nya telah teridentifikasi juga sebagai Phothoshop.

So,.
Bagaimana dengan gambar hantu di atas. Gambar tersebut saya dapatkan dari salah satu thread di forum kapanlagi.com. ( Pada ribut-ribut mikirin foto itu asli apa enggak ,. lol )
berikut hasil analisa metadatanya:


dari metadata tersebut didapatkan bahwa foto tersebut palsu. Foto tersebut telah diedit dengan Adobe Photoshop, yang jelas sekali mode IRB Photoshop teridentifikasi disana.

Sumber : http://www.jasakom.com

4 TIPS MEMRERCEPAT KINERJA WINDOWS 7


Windows 7 diciptakan oleh Microsoft sedemikian rupa untuk menggantikan kegagalan Windows Vista, namun demikian, sistem operasi yang memang lebih cepat ini masih bisa kita tweak untuk menghasilkan windows 7 yang lebih ringan untuk digunakan.
4 Tips Mempercepat Kinerja Windows 7 akan memberikan anda bagaimana mempercepat kinerja windows 7 untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
  1. Mempercepat Waktu Booting Windows 7
Jika komputer yang anda gunakan menggunakan processor core 2 duo (2 processor) atau yang lebih tinggi lagi, anda dapat memanfaatkan sumber tersebut untuk mempercepat proses booting windows 7 anda, beriku caranya:
·         Klik Start » ketik “msconfig” pada bagian search programs and files » enter
·         Klik pada tab “Boot” dan klik pada “Advanced options
·         Cek pilihan “Number of processors” dan tentukan berapa processor yang Anda inginkan sesuai dengan yang dimiliki PC Anda (biasanya 2, 4 atau 8).
·         Klik “OK” dan “Apply”.
·         Reboot
  
2.      Mempercepat Proses Shutdown Windows 7
Proses shutdown Windows 7 ditengarai lebih cepat dari Windows Vista juga Windows XP, namun Anda masih bisa meningkatkan kecepatnnya dengan melakukan sedikit perubahan pada registry yang mengurangi waktu tunggu Windows untuk mematikan berbagai proses yang ada, berikut ini tipsnya:
    1. Klik Start » ketikkan regedit » enter.
    2. Buka HKEY-LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetControl
    3. Klik kanan pada WaitToKillServiceTimeOut dan rubah nilainya menjadi lebih kecil.
    4. Defaultnya adalah 12000 (12 detik) namun Anda bisa memperkecil angka ini.
    5. Klik OK dan reset PC Anda.
  1. Melakukan Perpindahan Antar Window Lebih Cepat
    Disable Minimize-Maximize animation dapat membuat komputer yang menggunakan Windows 7 bekerja lebih cepat. Berikut ini tipsnya:
    1. Klik Start dan ketikkan “SystemPropertiesPerformance
    2. Klik tab Visual Effects
    3. Hilangkan centang pada “Animate windows when minimizing and maximizing” lalu klik OK.
  2. Hapus Font Yang Tidak Diperlukan
    Font, khususnya TrueType fonts menggunakan cukup banyak system resources. Untuk kinerja yang optimal, hapus sejumlah font di PC Anda yang tidak anda gunakan.
    1. Buka Control Panel
    2. Buka folder Fonts
    3. Pindahkan font yang tidak ingin Anda gunakan ke direktori sementara (misalnya C:/BACKUPFONTS), mungkin suatu saat Anda meninginkannya lagi. Semakin banyak font yang dibuang, semakin banyak
      system resources yang Anda dapatkan.


Metode Pengobatan Nabi - Pengobatan Islami

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
“Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 6511)
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5678)
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Setiap penyakit ada obatnya. Maka bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim no. 5705)
=======================================================================
Contoh Pengobatan Nabawi
Banyak sekali cara pengobatan nabawi. Kami hanya menyebutkan beberapa di antaranya, karena keterbatasan halaman yang ada:
1. Pengobatan dengan madu
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang madu yang keluar dari perut lebah:
يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيْهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (An-Nahl: 69)
Madu dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.
2. Pengobatan dengan habbah sauda` (jintan hitam, red.)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلاَّ مِنَ السَّامِ. قُلْتُ: وَمَا السَّامُ؟ قَالَ: الْمَوْتُ
“Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (yakni`Aisyah radhiallahu ‘anha) bertanya: “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab: “Kematian.” (HR. Al-Bukhari no. 5687 dan Muslim no. 5727)
3. Pengobatan dengan susu dan kencing unta
Anas radhiallahu ‘anhu menceritakan: “Ada sekelompok orang ‘Urainah dari penduduk Hijaz menderita sakit (karena kelaparan atau keletihan). Mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah, berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan.’ Ketika telah sehat, mereka berkata: ‘Sesungguhnya udara kota Madinah tidak cocok bagi kami (hingga kami menderita sakit, –pent.).’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah, di dekat tempat pemeliharaan unta-unta beliau (yang berjumlah 3-30 ekor). Beliau berkata: ‘Minumlah dari susu dan kencing unta-unta itu.’9
Tatkala mereka telah sehat, mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (setelah sebelumnya mereka mencungkil matanya) dan menggiring unta-unta tersebut (dalam keadaan mereka juga murtad dari Islam, -pent.). Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengirim utusan untuk mengejar mereka, hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman dengan dipotong tangan dan kaki-kaki mereka serta dicungkil mata mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 5685, 5686 dan Muslim no. 4329)
4. Pengobatan dengan berbekam (hijamah)
Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma mengabarkan:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي رَأْسِهِ مِنْ شَقِيْقَةٍ كَانَتْ بِهِ
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepalanya dalam keadaan beliau sebagai muhrim (orang yang berihram) karena sakit pada sebagian kepalanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5701)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
الشِّفَاءُ فِي ثَلاَثٍ: شُرْبَةِ عَسَلٍ، وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ، وَكَيَّةِ نَارٍ، وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ
“Obat/kesembuhan itu (antara lain) dalam tiga (cara pengobatan): minum madu, berbekam dan dengan kay, namun aku melarang umatku dari kay.”11 (HR. Al-Bukhari no. 5680)
5. Ruqyah,
Di antara cara pengobatan nabawi yang bermanfaat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah ruqyah yang syar’i, yang ditetapkan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih. Ketahuilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan Al-Qur`anul Karim sebagai syifa` (obat/ penyembuh) sebagaimana firman-Nya:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an apa yang merupakan syifa` dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra`: 82)
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu berkata ketika memberikan komentar terhadap hadits yang menyebutkan tentang wanita yang menderita ayan (epilepsi): “Dalam hadits ini ada dalil bahwa pengobatan seluruh penyakit dengan doa dan bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah lebih manjur serta lebih bermanfaat daripada dengan obat-obatan. Pengaruh dan khasiatnya bagi tubuh pun lebih besar daripada pengaruh obat-obatan jasmani.
Namun kemanjurannya hanyalah didapatkan dengan dua perkara:
Pertama: Dari sisi orang yang menderita sakit, yaitu lurus niat/tujuannya.
Kedua: Dari sisi orang yang mengobati, yaitu kekuatan bimbingan/arahan dan kekuatan hatinya dengan takwa dan tawakkal. Wallahu a’lam.” (Fathul Bari 10/115)
Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu berkata: “Aku pernah tinggal di Makkah selama beberapa waktu dalam keadaan tertimpa berbagai penyakit. Dan aku tidak menemukan tabib maupun obat. Aku pun mengobati diriku sendiri dengan Al-Fatihah yang dibaca berulang-ulang pada segelas air Zam-zam kemudian meminumnya, hingga aku melihat dalam pengobatan itu ada pengaruh yang mengagumkan. Lalu aku menceritakan hal itu kepada orang yang mengeluh sakit. Mereka pun melakukan pengobatan dengan Al-Fatihah, ternyata kebanyakan mereka sembuh dengan cepat.”
Subhanallah! Demikian penjelasan dan persaksian Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu terhadap ruqyah serta pengalaman pribadinya berobat dengan membaca Al-Fatihah. (Ad-Da`u wad Dawa` hal. 8, Ath-Thibbun Nabawi hal. 139)
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan berkata: “Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Al-Qur`an sebagai syifa` bagi penyakit-penyakit hissi (yang dapat dirasakan indera) dan maknawi berupa penyakit-penyakit hati dan badan. Namun dengan syarat, peruqyah dan yang diruqyah harus mengikhlaskan niat. Dan masing-masing meyakini bahwa kesembuhan itu datang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ruqyah dengan Kalamullah merupakan salah satu di antara sebab-sebab yang bermanfaat.”
Beliau juga berkata: “Pengobatan dengan ruqyah Al-Qur`an merupakan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan amalan salaf. Mereka dahulu mengobati orang yang terkena ‘ain, kesurupan jin, sihir dan seluruh penyakit dengan ruqyah. Mereka meyakini bahwa ruqyah termasuk sarana yang mubah12 lagi bermanfaat, sementara yang menyembuhkan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja.” (Al-Muntaqa min Fatawa Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan, juz 1, jawaban soal no. 77)
Thibbun Nabawi Memberi Pengaruh bagi Kesembuhan dengan Izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
Mungkin ada di antara kita yang pernah mencoba melakukan pengobatan dengan thibbun nabawi dengan minum madu misalnya atau habbah sauda`. Atau dengan ruqyah membaca ayat-ayat Al-Qur`an dan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun tidak merasakan pengaruh apa-apa. Penyakitnya tak kunjung hilang. Ujung-ujungnya, kita meninggalkan thibbun nabawi karena kurang percaya akan khasiatnya, lalu beralih ke obat-obatan kimiawi. Mengapa demikian? Mengapa kita tidak mendapatkan khasiat sebagaimana yang didapatkan Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu ketika meruqyah dirinya dengan Al-Fatihah? Atau seperti yang dilakukan oleh seorang shahabat ketika meruqyah kepala suku yang tersengat binatang berbisa di mana usai pengobatan si kepala suku (pemimpin kampung) sembuh seakan-akan tidak pernah merasakan sakit?
Di antara jawabannya, sebagaimana ucapan Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu yang telah lewat, bahwasanya manjurnya ruqyah (pengobatan dengan membaca doa-doa dan ayat-ayat Al-Qur`an) hanyalah diperoleh bila terpenuhi dua hal:
Pertama: Dari sisi si penderita, harus lurus dan benar niat/ tujuannya.
Kedua: Dari sisi yang mengobati, harus memiliki kekuatan dalam memberi bimbingan/arahan dan kekuatan hati dengan takwa dan tawakkal.
Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu berkata: “Ada hal yang semestinya dipahami, yakni zikir, ayat, dan doa-doa yang dibacakan sebagai obat dan yang dibaca ketika meruqyah, memang merupakan obat yang bermanfaat. Namun dibutuhkan respon pada tempat, kuatnya semangat dan pengaruh orang yang meruqyah. Bila obat itu tidak memberi pengaruh, hal itu dikarenakan lemahnya pengaruh peruqyah, tidak adanya respon pada tempat terhadap orang yang diruqyah, atau adanya penghalang yang kuat yang mencegah khasiat obat tersebut, sebagaimana hal itu terdapat pada obat dan penyakit hissi.
Tidak adanya pengaruh obat itu bisa jadi karena tidak adanya penerimaan thabi’ah terhadap obat tersebut. Terkadang pula karena adanya penghalang yang kuat yang mencegah bekerjanya obat tersebut. Karena bila thabi’ah mengambil obat dengan penerimaan yang sempurna, niscaya manfaat yang diperoleh tubuh dari obat itu sesuai dengan penerimaan tersebut.
Demikian pula hati. Bila hati mengambil ruqyah dan doa-doa perlindungan dengan penerimaan yang sempurna, bersamaan dengan orang yang meruqyah memiliki semangat yang berpengaruh, niscaya ruqyah tersebut lebih berpengaruh dalam menghilangkan penyakit.” (Ad-Da`u wad Dawa`)

Sumber: www.asysyariah.com

Sabtu, 27 November 2010

REKURSI di C


Rekursi adalah  adalah subrutin yang memanggil dirinya sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk rekursi merupakan alternatif iterasi atau perulangan. Ada beberapa masalah yang sesuai dipecahkan menggunakan teknik rekursi.
Secara umum teknik rekursi biasanya kurang efisien dibandingkan teknik iterasi karena:
  • Rekursi memanggil dirinya sendiri sehingga menyebabkan waktu pemrosesan lebih lama dibanding iterasi biasa.
  • Proses rekursi menggunakan memori stack.
  • Semakin lama proses rekursi dikerjakan, maka memori stack akan terus berkurang dan akibatnya memori  stack akan habis. 
Dalam rekursi sebenarnya terkandung penegrtian fungsi, perbedaanya adalah rekursi bisa memanggil dirinya sendiri, sedangkan fungsi harus dipanggil lewat pemanggilan fungsi. Suatu fungsi tidak hanya bisa memanggil fungsi lain, melainkan juga bisa memanggil dirinya sendiri.
Pemanggilan dirinya sendiri bisa berarti proses berulang yang tidak bisa diketahui kapan berakhir sehingga dalam rekursi harus ada syarat-syarat berikut:
  • Ada titik pemberhentian sebagai pengendali rekursi
  • Adanya langkah induksi yang menuju pada titik pemberhentian.

CONTOH PROGRAM:


#include <stdio.h>
int fact();
main(){
int n, m;
printf(“Masukkan angka: ”);
scanf(“%d”, &n);
m = fact(n);
printf(“Nilai faktorial %d adalah %d. \n”, n, m);
}
int fact(x)
int x;
{
if (x==0) return (1);
else return (x * fact(x-1));
}

Implementasi Pionter di C

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main()
{
typedef struct data *ptr;
struct data
{
int info;
ptr next;
};
ptr ptr1,ptr2;
int x, y;
x=5;
y=2*x;
ptr1=(ptr)malloc(sizeof(ptr));
ptr1->info=x+2y;
ptr2=(ptr)malloc(sizeof(ptr));
ptr2->info=2*(x+y);
printf(“Isi data yang ditunjuk oleh ptr1: %d\n”, ptr1->info);
printf(“Isi data yang ditunjuk oleh ptr2: %d\n”, ptr2->info);
}

Jumat, 26 November 2010

MENCARI ALAMAT IP LOCAL


Saya lebih suka menyebut nomor IP ini dengan alamat IP karena nomor inilah yg manunjukkan alamat Anda ada di mana.
Dengan memeriksa nomor IP ini misalnya, Anda bisa diketahui lokasi pengguna IP tersebut.

Untuk melihat nomor IP ethernet card (NIC) komputer Anda, gunakan perintah ipconfig jika Anda menggunakan operasi windows 2000, xp dan 2003 atau perintah winipcfg jika menggunakan sistem operasi windows 95 dan 98. Jalankan perintah ini melalui command prompt. Pada contoh berikut terlihat alamat IP ethernet card saya adalah 10.10.8.1 :


Microsoft Windows XP [Version 5.1.2600]
(C) Copyright 1985-2001 Microsoft Corp.
C:\Document and Settings\S’to>ipconfig

Windows IP configuration IP.
Ethernet adapter Local Area Connection :
Connection-specific DNS Suffix . : : 10.10.8.1
IP Address… … … … … … … . .: : 255.0.0.0
Subnet Mask … … … … … … …  :
C:\Document and Setting\S’to>

Ketika anda terkoneksi ke Internet melalui dial-up ke ISP, line modem Anda akan bertindak sebagai “ethernet” card dan akan mendapatkan sebuah alamat IP dari provider.

Ketika saya melakukan dial-up ke Telkomnet Instan, terlihat alamat IP baru yang saya dapatkan dari ISP berupa 61.94.80.240. Alamat IP inilah yang digunakan selama saya terkoneksi ke dalam Internet.
Microsoft Windows XP [Version 5.1.2600]
(C) Copyright 1985-2001 Microsoft Corp.
C:\Document and Settings\S’to>ipconfig
Windows IP Configuration
Ethernet adapter Local Area Connection :
Connection-spesific DNS suffix .  :
IP Address. . . . . . . . . . . . . . . .  : 10.10.8.1
Subnet Mask . . . . . . . . . . . . . . .
 : 255.255.240.0
Default Gateway. . . . . . . . . . . . . : 10.10.1.203
PPP adapter Telkomnet Instant : Connection-spesific DNS suffix .  : : 61.94.80.240
IP Address. . . . . . . . . . . . . . . . : 61.94.80.240
Subnet Mask . . . . . . . . . . . . . . .  : 255.255.255.255
Default Gateway. . . . . . . . . . . . .  : 61.94.80.240